Pada
kesempatan kali ini saya akan coba jelaskan mengenai pertentangan sosial dan
integrasi masyarakat yang meliputi :
a.
Pertentangan kepentingan
b.
Prasangka deskriminasi dan etosentris
c.
Pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat
d.
Golongan-golongan yang berbeda dan integrasi
sosial
e.
Integrasi nasional
Pada penjelasan ini, saya coba untuk mengulas
kembali dengan ringkasan materi yang telah saya simpulkan.
Di harapkan
atas postingan materi ini dapat mudah di mengerti untuk teman-teman, dan
berguna untuk kebutuhan yang teman-teman perlukan
Sebelum pada
sub materi yang akan saya bahas, saya ingin coba untuk menjelaskan sedikit
dengan tema diatas, mengenai pertentangan sosial dan integritas sosial.
A.
Pertentangan Sosial
Definisi dari pertentangan itu sendiri adalah
sebuah konflik atau perselisihan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa factor,
seperti perbedaan pemahaman, perbedaan visi dan misi, dll.
Sedangkan sosial adalah Sesutu yang dipahami sebagai sebuah
perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi (menurut RUTH AYLETT), sehingga
bisa disimpulkan bahwa pertentangan sosial adalah sebuah konflik yang terjadi
atau suatu hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip sosial.
B.
Integrasi
Integrasi sosial dimaknai sebagai
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
a.
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya
esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil
memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya
kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya
maupun bagi lingkungannya.
Perbedaan kepentingan itu
antara lain berupa :
1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
Perbedaan kepentingan ini tidak
secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase
yaitu:
1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
2. Fase disintegrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
Fase dis-integrasi ini memiliki tahapan (Menurut Walter W. Martin dkk):
• Ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang dicapai.
• Norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang disepakati.
• Norma yang telah dihayati bertentangan satu sama lain.
• Sanksi sudah menjadi lemah
• Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok.
b.
Prasangka diskriminasi dan ethosentris
Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan
dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan
golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap
anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Anggota memberi
karena ia patut untuk memberi dan anggota penerima karena ia patut untu
menerima. Ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuatnya bersama
diantara para anggotanya menjadikan alat pengontrol agar para anggota
masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu.
Sering kita temui keadaan
dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya
persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga didapati
perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan.
Sering diharapkan panas sampai petang tetapi kiranya hujan setengah hari,
karena sebagus-bagus nya gading akan mengalami keretakan. Itulah sebabnya
keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang
keaaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.. Sudah tentu
sebabnya, misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan.
c.
Pertentangan Sosial ketegangan dalam masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu
1. terdapat dua atau lebih
unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik
2. unit-unit tersebut
mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah,
sikap, maupun gagasan-gagasan
3. terdapat interraksi
diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik merupakan suatu tingkah
laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan
kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri
seseorang, kelompok, danmasyarakat. Adapun cara pemecahan konflik
tersebut :
·
Elimination, pengunduran diri dari salah satu
pihak yang terlibat konflik.
·
Subjugation atau Domination, pihak yang
mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
·
Majority Rule, artinya suara terbanyak yang
ditentukan dengan voting.
·
Minority Consent, artinya kelompok mayoritas
yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima
keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
·
Compromise, artinya semua sub kelompok yang
terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
·
Integration, artinya pendapat-pendapat yang
bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai
kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
d.
Golongan-golongan yang berbeda dan integrasi
social
Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu di
persatukan oleh sistim nasional negara indonesia.aspek” kemasyarakatann
yang mempersatukannya antara lain :
1. Suku bangsa dan kebudayaannya
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasion Indonesia
Masalah besar yang di hadapi
indonesia adalah sulitnya itegrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat”
yang ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya,
berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi :
1. Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai
miliknya.
2. Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga
negara indonesia asli dengan keturunan lain.
3. Agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan
tertentuk.
Dalam hal ini masyarakat indonesia
seringkali terhambat integrasinya karena variabel variabel yang di sebutkan di
atas. masyarakat indonesia pada umumnya masih sulit untuk menerima sesuatu yang
baru ataupun yang berbeda dengan yang biasa ia temukan. misalnya saja antar
agama masih sering terjadi permusuhan/ sering terjadi perang agama di desa-desa
yang berada di pulau jawa. hal tersebut menunjukkan bahwa betapa sulitnya bagi
mereka untuk berintegrasi tanpa menyangkut pautkan variabel-variabel yang ada
di atas tadi.
e.
Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi
Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan
sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan
Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang
mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi,
dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan
Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi
Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang
majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat
majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi
berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
Tuntutan penguasaan atas
wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
Isu asli tidak asli, berkaitan
dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan
keturunan (Tionghoa,arab)
Agama, sentimen agama dapat
digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
Prasangka yang merupakan sikap
permusuhan terhadap seseorang anggota golongan
f.
Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha
dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara
sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.