By : Geraldy Adjie Pratama (14414487)
TUGAS SOFTSKILL
EKONOMI TEKNIK
“CASH FLOW”
Assalamu’alaikum..
Alhamdulillah dari sekian lamanya,
saya tidak memposting apapun di blog saya ini. Karna sejujurnya saya membuat
blog ini semata-mata hanya untuk tugas, jadi kalau tidak ada tugas, maka tidak
memposting. :D *jangan di tiru. Meskipun demikian alhamdulillah saya masih
masuk kategori mahasiswa yang rajin mengerjakan tugas walau selalu dikerjakan
pada akhir-akhir deadline. :D *jangan di tiru lagi
Tugas Softskill itu bagi saya adalah
tugas yang sangat Positif, mengapa demikian? Karna pada dasarnya ilmu itu harus
di tulis, maka dari itu seseorang yang bergelar profesor pun harus menulis
ratusan atau bahkan ribuan buku atau jurnal baru bisa dikatakan ia adalah
seorang profesor yang ahli pada bidang tertentu. Ini lah yang menyebabkan saya
berfikir bahwa tugas softskill itu sangat penting untuk melatih seseorang dalam
hal menulis atau mengarang. Akan tetapi sangat disayangkan tugas softskill ini disalah
gunakan oleh sebagian mahasiswa (termasuk saya) malah menjadi ajang COPY PASTE
atau dikenal dengan COPAS, padahal sejatinya tugas Softskill ini sangat bermanfaat
bagi siapapun untuk melatih dirinya dalam hal menulis.
Saya berharap semoga Anda yang
membaca blog saya ini dapat mengambil manfaat yang banyak, dan mohon maaf
apabila ada kesalahan-kesalahan pada penulisannya atau penyusunannya yang
kurang memuaskan. Karna sejatinya saya manusia yang pastinya punya kekurangan
dan pada sesi ini pun saya masih belajar.
OK kita langsung pada inti materinya.
Kali ini saya ingin berbagi kepada Anda mengenai CLASH FLOW atau ALIRAN
UANG, bukan aliran Sesat ya. :D . tugas pada sesi pertama ini saya
dapatkan dari Mata kuliah Ekonomi Teknik yang dibimbing oleh Dosen pak Mudrika.
Selamat Membaca
A.
Aliran Uang (Cash Flow) dan
Penyusunnya
a. Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)
Pengerian sederhana dari Cash Flow
adalah arus uang kas yang keluar dan uang kas yang masuk akibat
dari aktivitas suatu perusahaan pada suatu periode. Jika pengertian Umumnya
berdasarkan sumber Wikipedia adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang di hasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan
keluar uang (kas) perusahaan.
Fungsi dari Cash Flow ini adalah
sebagi berikut :
·
Berfungsi
sebagai indikator jumlah arus kas
pada masa yang akan datang serta untuk menilai kecermatan atas taksuran arus
kas yang telah dibuat sebelumnya
·
Berfungsi
sebagai alat pertanggungjawaban arus
kas masuk dan kas keluar selama periode pelaporan
·
Berfungsi
memberikan informasi yang bermanfaat
bagi pengguna laporan dana mengevaluasi
perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur
keuangan pemerintah (termasuk likuiditas¹ dan solvabilitas²)
Aliran Uang atau Arus
Kas atau Cash Flow ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut :
·
Aliran Kas Awal (initial Cash Flow) adalah aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran
kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (Cash Out Flow).
·
Aliran Kas Operasional (Operational
Cash Flow) adalah
aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan,
biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan
aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
·
Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) adalah aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek
(nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek
b. Penyusunan Aliran Uang dan Perhitungannya
1.
Prosedur Penyusunan Laporan Aliran
Uang
Dalam
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.2 yang dapat dipergunakan perusahaan
terdapat dua metode untuk menyajikan laporan aliran uang, yaitu :
- Metode Langsung
Maksudnya
adalah menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung
kebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk
mengambil keputusan.
- Metode Tidak Langsung
Penyusunan
laporan aliran uang dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih
dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh aliran uang dari
aktivitas operasi.
Kedua metode tersebut
mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan investasi, kegiatan
pendanaan dan aliran uang bersih selama periode tertentu. Metode tersebut
berebeda hanya dalam cara menunjukkan aliran yang dari kegiatan operasi.
Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow :
1.
Menentukan minimum uang
2.
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.
Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi defisit uang dan membayar kembali pinjaman daripihak ketiga
4.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansial dan budget uang yang final.
2.
Rumus Untuk Perhitungan Aliran Uang
- RAB = RAP + Profit RAP = RAB – 10% RAB RAP = 0,9 RAB
- Cash Flow ditinjau berdasarkan system pembayaran mingguan, dan termin progress 25%. Dengan pembanding tanpa uang muka, dan dengan uang muka 20%, dan 30%.
- Profit yang didapatkan kontraktor : Profit 10% RAB Profit = 0,1 RAB
- Besarnya tagihan kontaktor kepad owner : Tagihan = prestasi tagihan = RAP + Profit Tagihan = RAB
- Asumsi owner melakukan penahanan sebesar 5% dari tagihan (Halphin & Woodhead). Sehingga besarnya panahan adalah Panahan = 0,05 Tagihan Panahanan = 0,05 RAB
- Pembayaran dari Owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan kotruksi selesai. Besarnya Pembayaran = Tagihan – 0,05 Tagihan Pembayaran = Tagihan - Panahanan
- Overdraft merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran : Overdraft = RAP - Pembayaran
- Bunga Overdraft = 12% pertahun = 1% perbulan
- RAB = RAP + Profit RAP = RAB – 10% RAB RAP = 0,9 RAB
- Cash Flow ditinjau berdasarkan system pembayaran mingguan, dan termin progress 25%. Dengan pembanding tanpa uang muka, dan dengan uang muka 20%, dan 30%.
- Profit yang didapatkan kontraktor : Profit 10% RAB Profit = 0,1 RAB
- Besarnya tagihan kontaktor kepad owner : Tagihan = prestasi tagihan = RAP + Profit Tagihan = RAB
- Asumsi owner melakukan penahanan sebesar 5% dari tagihan (Halphin & Woodhead). Sehingga besarnya panahan adalah Panahan = 0,05 Tagihan Panahanan = 0,05 RAB
- Pembayaran dari Owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan kotruksi selesai. Besarnya Pembayaran = Tagihan – 0,05 Tagihan Pembayaran = Tagihan - Panahanan
- Overdraft merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran : Overdraft = RAP - Pembayaran
- Bunga Overdraft = 12% pertahun = 1% perbulan
B.
Trasnformasi Karakteristik Alternatif
Proyek ke dalam dimensi moneter
Definisi dan lingkup ekonomi teknik;
Proses pengambilan keputusan dan evaluasi keputusan; Pengertian cash-flow
(inflow, outflow, dan net cash-flow) dan penyusunannya; Transformasi
karakteristik berbagai alternatif proyek ke dalam dimensi moneter; Konsep nilai
waktu dari uang dan ekivalensi uang; Perumusan bunga dan conttoh-contoh
penggunaannya untuk berbagai variasi cash-flow; Analisis NPV; Analisis
cash-flow tahunan; Analisis Rate-of-Return (konsep dasar, asumsi, dan
penggunaannya); Analisis Benefit-Cost Ratio; Payback Period; Discounted Payback
Period; Depresiasi dan
Umur
Ekonomis; Pengaruh pajak terhadap cash-flow; Sensitivity and Breakeven
Analysis.
Penilaian kelayakan investasi dengan
menggunakan NPV, yang mengedepankan analisis kelayakan finansial, tentu akan
menolak proyek investasi dengan nilai cash flow bersih yang lebih kecil dari
modal, karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam
prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka,
tapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun situasi rugi
(profit and loss sharing). Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena hasil
akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan
keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami
kerugian, sedangkan Islam menghendaki dilakukannya perhitungan bagi hasil
secara adil dengan melibatkan penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.
Di samping itu, penilaian keberhasilan
suatu usaha tidak saja ditentukan oleh peningkatan prestasi ekonomi dan
finansial saja, akan tetapi keberhasilan itu harus diukur pula melalui tolak
ukur moralitas dan nilai etika dengan landasan nilai-nilai sosial dan agama.
Dalam Islam, semua ketentuan hukum dan norma telah diatur oleh al-Qur’an dan
Hadits yang menjadi pedoman dalam bermuamalah. Dari kedua sumber tersebut
terbentuklah pilar-pilar yang menjadi landasan normatif etika investasi.
Setidaknya ada empat landasan etika yaitu landasan tauhid, landasan keadilan
dan keseimbangan, landasan kehendak bebas dan landasan pertanggung jawaban.
Walaupun masing-masing mempunyai penjabararan yang beragam, akan tetapi saat
ini telah dijadikan konsensus sebagai makna bagi persepektif aktivitas sosial
ekonomi masyarakat muslim, salah satunya adalah etika investasi (Nadjib, 2007:
8).
Melalui aktivitas ekonomi, manusia dapat
mengumpulkan harta sebanyak mungkin, akan tetapi kesemuanya itu tetap dalam
batas –batas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, keimanan
memegang peranan penting dalam ekonomi Islam, karena keimanan akan mempengaruhi
cara pandang dalam membentuk sikap, perilaku, dan kepribadian manusia. Islam
membolehkan untuk memperkaya diri, meskipun demikian Islam menentukan pula
bagaiman cara yang baik untuk memilikinya. Islam juga mengizinkan individu
untuk mengelola kekayaan yang menjadi miliknya, akan tetapi Islam telah
menentukan cara-cara mengelolanya dengan baik sehingga terjadi sirkulasi
kekayaan pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi
ekonomi hanya pada segelintir orang.
Setiap insan mempunyai tanggung jawab
terhadap Allah, terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan lingkungannya.
Dalam hal ini manusia menjadi pusat sirkulasi manfaat ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan. Satu hal yang dapat menimbulkan dampak serius pada kesejahteraan
adalah pemahaman bahwa seluruh sumber daya yang di muka bumi ini adalah milik
Allah SWT, dan memanfaatkan sumber daya dalam aktivitas ekonomi merupakan
bentuk ibadah untuk menjalan amanah dari Allah SWT, kepada kita sebagai
khalifah dimuka bumi ini.
Note :
Likuiditas¹ : Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
segera harus dibayar dengan harta lancarnya
v Solvabilitas² : Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan
seluruh aset yang dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar