A. Pengertian OSI LAYER
Open System Interconnection atau biasa disingkat OSI adalah sebuah model referensi
dalam bentuk kerangka konseptual yang mendefinisikan standar koneksi untuk
sebuah komputer. Tujuan dibuatnya model referensi OSI ini adalah agar menjadi
rujukan untuk para vendor dan developer sehingga produk atau software yang
mereka buat dapat bersifat interporate, yang berarti dapat bekerja sama dengan sistem atau produk
lainnya tanpa harus melakukan upaya khusus dari si pengguna. [1]
Model Open Systems Interconnection (OSI)
diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang
menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industry komputer
agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. [2]
B.
Ketujuh Layer pada Model OSI
Pada prosesnya model OSI dibagi
menjadi tujuh layer yang mana tiap layer tersebut memiliki peran yang saling
terkait antara layer diatas dengan layer yang dibawahnya. Berikut ini
penjelasan mengenai tujuh layer OSI. [1]
1. Physical Layer
Pada physical layer data
ditransmisikan menggunakan jenis sinyal yang didukung oleh media fisik, seperti
tegangan listrik, kabel, frekuensi radio atau infrared maupun cahaya biasa. [1]
2. Data Link Layer
Data link layer bertanggung jawab
untuk memeriksa kesalahan yang mungkin terjadi pada saat proses transmisi data
dan juga membungkus bit kedalam bentuk data frame. Data link layer juga
mengelola skema pengalamatan fisik seperti alamat MAC pada suatu jaringan. Data
link layer merupakan salah satu layer OSI yang cukup kompleks, oleh karena itu
layer ini kemudian dibagi lagi menjadi dua sublayer, yaitu layer Media Access Control (MAC) dan Layer Logical Link Control (LLC).
Layer Media Access Control (MAC) bertanggung jawab untuk mengendalikan
bagaimana sebuah perangkat pada
suatu jaringan memperoleh akses ke medium dan izin untuk melakukan transmisi
data. Layer Logical Link Control (LLC) bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi dan membungkus protokol network layer dan
mengontrol pemeriksaan kesalahan dan juga melakukan sinkronisasi pada frame. [1]
3. Network Layer
Network layer bertanggung jawab
untuk menetapkan jalur yang akan digunakan untuk melakukan transfer data antar
perangkat didalam suatu jaringan. Router jaringan
beroperasi pada layar ini, yang mana juga menjadi fungsi utama pada layer
network dalam hal melakukan routing.
Routing memungkinkan paket
dipindahkan antar komputer yang terhubung satu sama lain. Untuk mendukung
proses routing ini, network layer menyimpan alamat logis seperti alamat IP
untuk setiap perangkat pada jaringan. Layer Network juga mengelola pemetaan antara
alamat logikal dan alamat fisik. Dalam jaringan IP, pemetaan ini dilakukan
melalui Address Resolution Protocol (ARP). [1]
4. Transport Layer
Transport layer bertanggung jawab
untuk mengirimkan pesan antara dua atau lebih host didalam jaringan. Transport
layer juga menangani pemecahan dan penggabungan pesan dan juga mengontrol
kehandalan jalur koneksi yang diberikan. Protokol TCP merupakan contoh yang
paling sering digunakan pada transport layer. [1]
5. Session Layer
Session layer bertanggung jawab
untuk mengendalikan sesi koneksi dialog seperti menetapkan, mengelola dan
memutuskan koneksi antar komputer. Untuk dapat membentuk sebuah sesi
komunikasi, session layer menggunakan sirkuit virtual yang dibuat oleh
transport layer. [1]
6. Presentation Layer
Presentation layer bertanggung
jawab untuk mendefinisikan sintaks yang digunakan host jaringan untuk
berkomunikasi. Presentation layer juga melakukan proses enkripsi/ dekripsi
informasi atau data sehingga mampu digunakan pada lapisan aplikasi. [1]
7. Application Layer
Application layer merupakan
lapisan paling atas dari model OSI dan bertanggung jawab untuk menyediakan
sebuah interface antara protokol jaringan dengan aplikasi yang ada pada
komputer. Application layer menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi,
seperti menyediakan sebuah interface untuk Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Pada bagian sinilah dimana aplikasi saling
terkait dengan jaringan. [1]
C.
Cara Kerja OSI Layer
Proses berjalannya data dari
suatu host ke host lain pada sebuah jaringan terbilang cukup panjang, semua
data tersebut harus melalui setiap layer dari OSI untuk dapat sampai ke host
tujuan. Contoh misalnya ketika anda akan mengirimkan sebuah email ke
komputer lain pada sebuah jaringan komputer.
Proses yang terjadi pertama
adalah pada application layer, yaitu menyediakan program aplikasi email yang
akan digunakan untuk mengirim data ke komputer lain melalui jaringan. Pada
presentation layer email tersebut kemudian dikonversi menjadi sebuah format
jaringan. Kemudian pada session layer akan dibentuk sebuah sesi perjalanan data
tersebut dari mulai dibentuk hingga selesainya proses pengiriman.
Pada transport layer data
tersebut dipecah menjadi bagian-bagian kecil lalu kemudian akan dikumpulkan
kembali pada transport layer si penerima. Pada network layer akan dibuatkan
sebuah alamat dan ditentukan jalan yang akan dilalui oleh data tersebut untuk dapat
sampai ke tujuan. Pada data link layer data tersebut dibentuk menjadi sebuah
frame dan alamat fisik dari perangkat pengirim dan penerima akan di tetapkan.
Kemudian pada layer terakhir
physical layer mengirimkan data tersebut melalui sebuah medium jaringan, menuju
ke lapisan transport si penerima. Lalu kemudian alur yang sama terjadi pada
komputer tujuan namun dimulai dari layer paling bawah (physical layer) hingga
ke layar paling atas (application layer).
Itulah penjelasan lengkap
mengenai model OSI dan bagaimana cara kerjanya. Memahami bagaimana layar OSI
bekerja dapat meningkatkan pemahaman anda mengenai bagaimana suatu jaringan
komputer bekerja dan protokol-protokol yang bekerja didalamnya.
Referensi :
2.
E-book Model
Jaringan 7 OSI LAYER (Staffsite gunadarma Irianto)
3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar