ENKRIPSI
A. Pengertian
Di bidang kriptografi, enkripsi adalah
proses mengamankan suatu informasi dengan
membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai
negara, hanya organisasi-organisasi tertentu
dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan
yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat
dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada
domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas,
seperti Internet e-commerce,
jaringan Telepon
bergerak dan ATM pada
bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan
keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang
aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan.
Contohnya, Message Authentication Code (MAC)
atau digital signature. Penggunaan yang lain
yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.
B. Sejarah Enkripsi
Jaman dahulu orang Yunani menggunakan tool
yang disebut Scytale untuk
membantu mengenkripsi pesan yang akan mereka kirimkan. Metode ini lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan . Mereka akan membungkus silinder dengan
kertas, menulis pesan dan mengirimkannya.
Metode
enkripsi ini sangat mudah dipecahkan, tidak mengherankan karena ini adalah
enkripsi pertama di dunia yang digunakan di dunia nyata.
Julius
Caesar menggunakan metode yang agak mirip dengan ini, menggeser setiap huruf
alfabet ke kanan atau ke kiri berdasarkan angka dan posisi. Tekni enkripsi ini
disebut juga Caesar cipher. Sebagai contoh kamu bisa melihat cipher di bawah
ini, ketika ingin menuliskan WINPOIN maka
dituliskan ZLQSRLQ.
Plain:ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Cipher: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Cipher: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Hanya
para penerima pesan memiliki cipher akan tahu maksut pesan tersebut, akan sulit
orang berikutnya untuk memecahkan kode pesan.
Contoh
cipher enkripsi sederhana lainnya adalah Polybius
square menggunakan cipher
polyalphabetic yang alfabetnya tertulis di setiap sisi angka.
Dengan
menggunakan metode engkripsi di atas, kalau kamu ingin menuliskanWINPOIN, berarti enrkipsinya adalah 15 34 52 12 53 34 52.
Pada Sejarah Enkripsi Di Era Modern, orang
orang tidak memiliki metode enkripsi yang baik untuk mengamankan komunikasi di
dunia elektronik. Lucifer adalah
nama yang diberikan beberapa orang block cipher saat awal-awal, dikembangkan
oleh Horst Feistel bersama teman-temannya di IBM.
Data Encryption Standard (DES) adalah sebuah block cipher (bentuk dari enkripsi
rahasia yang dibagikan) dipilih oleh National
Bureau of Standards sebagai Federal
Information Processing Standard (FIPS) di Amerika pada tahun
1976 yang kemudian digunakan secara luas dan mendunia.
Kekhawatiran
tentang keamanan dan perkembangan operasi dari DES yang lambat membuat peneliti
software termotivasi untuk mengusulkan berbagai alternatif desain dari block
cipher, muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Sebagai contoh ada RC5,
Blowfish, IDEA, NewDES, SAFER, CAST5 dan FEAL.
Algoritma enkripsi
Rijndael digunakan oleh pemerintahan Amerika sebagai standar enkripsi sysmmetric-key, atau Advanced Encryption Standard (AES). AES diumumkan
secara resmi oleh National
Institute of Standards and Technology (NIST) sebagai U.S. FIPS PUB 197 (FIPS 197) pada 26 November
2001, setelah 5 tahun proses standarisasi dimana ada 15 desain block cipher
bersaing untuk terpilih menjadi algoritma enkripsi yang cocok.
C. Manfaat Enkripsi
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa
enkripsi telah diterapkan sejak dulu pada pemerintahan maupun militer untuk
menjaga informasi yang bersifat rahasia. Saat ini enkripsi digunakan untuk
menjaga berbagai informasi pada sebuah sistem, seperti menjaga informasi
bank anda pada saat melakukan transaksi belanja online.
Enkripsi juga dapat digunakan
melindungi data yang tersimpan pada perangkat penyimpanan anda seperti
harddisk, CD atau flashdisk. Hal tersebut penting agar bila sewaktu-waktu
laptop atau flashdisk anda dicuri, maka si pencuri tidak akan mampu mengakses
data yang ada didalamnya.
Namun
meski demikian, enkripsi juga dapat dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk
melakukan tindakan kriminal seperti yang terjadi baru-baru ini yaitu kasus Ransomeware yang
menghebohkan dunia. Dimana data dari pengguna di enkripsi menggunakan
algoritma dari si penjahat dan pengguna harus menebus dengan uang agar
mendapatkan kunci untuk mendekripsi data yang dimilikinya.
D. Jenis-jenis Enkripsi
Enkripsi dapat
dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Public Key – Kunci Asimetris
Kriptografi
asimetris atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik, menggunakan dua
kunci yang berbeda: satu publik dan satu privat yang saling terkait secara
matematis. Kunci publik bisa dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat
harus dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak
digunakan.
Contoh
kasusnya: Ugha (sender) akan mengirimkan sebuah data kepada Rose
(recipient). Ugha mengenkripsi datanya dengan public key yang ia miliki, lalu
kemudian mengirimnya ke Rose. Dan hanya Rose yang mampu mendekripsi data
tersebut dengan menggunakan privat key yang ia miliki. Dalam scenario ini
publik key digunakan untuk mengenkripsi data tersebut, sementara privat key
digunakan untuk mengdekripsi data tersebut.
Private Key – Kunci Simetris
Kunci simetris
menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data.
Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu membagikan
private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci simetris yang paling
banyak digunakan adalah adalah AES, yang diciptakan untuk melindungi informasi
rahasia pemerintah.
Contoh
kasusnya: Ugha (sender) dapat melakukan enkripsi dan dekripsi data dengan
menggunakan satu kunci yang sama digunakan oleh Rose (recipient) selaku
penerima data. Rose pun mampu melakukan hal yang sama dengan Ugha dengan
menggunakan kunci yang tersebut.
Enkripsi
merupakan hal yang penting di era digital saat ini, tanpa kita sadari hal
tersebut melindungi hampir disetiap aspek kehidupan digital kita. Terlebih saat
anda melakukan transaksi online, namun masih ada sebagian orang yang merasa
kurang yakin dengan keamanan yang ditawarkan saat melakukan transaksi
diinternet. Namun tahukah anda bahwa sesungguhnya 60% penyebab masalah keamanan
dikarenakan oleh pengguna itu sendiri (human error).
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar