TUGAS SOFTSKILL ( Manusia dan Kebudayaan)
Kebudayaan : Kebudayaan hormat kepada orang tua
Ditulis oleh : Geraldy Adjie Pratama
Pada Tanggal : 19
April 2015
CERPEN : “ IBU AKU MALU..”
Pencapaian terbesar untuk orang tua
adalah merawat dan menjaga anaknya hingga tumbuh dewasa dan memiliki keluarga
kembali. Pengharapan seorang ibu yang dimulai saat ia mengetahui bahwa dirinya
kini sedang mengandung buah hati, amanah Illahi untuknya ia rela dan siap
menjaganya selama 9 bulan lamanya. Hari demi hari penantian, harapan, kasih sayang,
dan ketulusan itu selalu bertambah dan tersimpan dalam memory keindahan dalam
ingatan seorang ibu meskipun tak sedikit pula kesakitan yang dialaminya. Karna
teramat besar kasih dan sayangnya, seketika kesakitan itu berubah menjadi
kenikmatan yang teramat nikmat yang dirasakannya.
Akhirnya
Kebahagiaan yang dinanti telah hadir di bumi ini, alangkah bahagianya dikala
itu meskipun dilanda rasa sakit begitu luarbiasa yang dirasakannya. Akantetapi
tetaplah selalu terlukis senyuman di wajah cantiknya setelah nyawanya menjadi
taruhannya untuk menghadirkan buah hatinya yang teramat dicintainya. Suara tangisan kala itu menjadi suara
penghibur terindah dimasa hidupnya, tak ada yang ingin ia lakukan saat itu
kecuali memastikan buah hatinya dalam keadaan baik-baik saja. Dekapan kasih sayangpun
ia siap langsung memberikannya agar sang buah hati merasa nyaman disampingnya.
Meneteslah air matanya dan didalam hatinya berkata “ Ya Allah, ini adalah
nikmat-Mu yang telah kau titipkan untukku, dan akan ku jaga dan rawat ia untuk
selalu mencintai-Mu” .
Proses
tumbuh kembang sang buah hati menjadi pemandangan dan hiburan yang teramat
mahal yang diberikan untuknya. Mulai dari sang buah hati yang hanya bisa tidur
dan minum ASI, saat ia mulai bisa tidur tengkurap, saat ia mulai bisa duduk dan
merangkak, saat ia mulai bisa berdiri lalu jatuh kembali, hingga saat ia bisa
berjalan menghampiri ibunya dengan manjannya yang berharap mendapatkan pelukan
kehangatan dari ibunya. Memory yang teramat indah menjadi kenangan yang tak
terlupakan untuknya, kebahagiaan yang teramat besar menjadi kenikmatan yang
selalu disyukurinya. Puncak kebahagiaan yang dialaminya hingga tak kuasa ia bendung
airmatanya adalah ketika ia mendengar dari mulut yang kecil dan imutnya sang buah
hatinya dengan ucapan “IBU”. Hingga ia yakini bahwa tidak ada yang lebih
bahagia yang ia rasakan kecuali menjadi seorang “Ibu”.
Tumbuh kembang
sang buah hati kini menjak pada masa balita, asupan makanannya kini harus
menjadi hal yang menjadi prioritas untuknya agar sang buah hati selalu dalam
keadaan sehat ketika ia bermain dengan temannya. Ditambah asupan vitamin yang
harus ia sediakan haruslah menjadi faktor penting guna tumbuh kembang sang buat
hati yang teramat dicintainya. Tak hanya itu, kini kebutuhan lain dari sang
buah hatinya menjadi perhatian untuknya agar sang buah hati bisa memiliki teman
yang banyak, sehingga ia ajarkan kepada sang buah hatinya bagaimana cara bersosial
dan berteman yang baik dengan lembut dan kasih sayangnya.
Masa
Remaja adalah proses yang menjadi penentu masa dewasanya, maka dari itu ia
tempatkan anaknya didalam sekolah yang terbaik guna menumbuhkan akhlak yang
terpuji di dalam sang buah hatinya. Saat masa remaja inilah yang menjadi hal
yang menakutkan baginya, ia mengetahui kini sang buah hati telah tak bisa
selalu bersama dengan dirinya. Lukisan wajah sang buah hati dikala sedih,
senang,dan tawa yang telah lama sudah menjadi hiburan dan pemandangan indahnya
kini mulai berkurang. Akantetapi demi kebaikan anaknya ia harus menguatkan diri
untuk menjadi sosok ibu yang tangguh dan kuat.
Masa remajanya telah terlewati,
kini saatnya ia memasuki masa baru yaitu masa dewasa. Kebanggan dan kebahagiaan
teramat luarbiasa ia bisa menyaksikan sang buah hatinya yang dulu berada di
dekapan dan pelukannya kini telah menjadi seseorang yang telah dewasa. Akantetapi
mengapa kini sikapnya mulai berubah, sikap
sang buah hati yang diperlihatkan kini
menyulitkannya untuk mengenal buah hatinya yang dari dahulu hingga sekarang
teramat dicintainya. Sang suami setahun lalu yang meninggalkannya lebih dahulu
untuk menghadap Allah adalah awal perubahan sikap sang buah hatinya, karna
keadaan kami berubah 180 derajat, hidup dengan serba pas-pasan menjadi hal yang
teramat dibenci oleh sang buah hatinya. Melihat anaknya yang tidak ingin berada
dalam keadaan yang sederhana karna kebutuhan-kebutuhannya menjadi sulit untuk
terpenuhi, akhirnya ia rela berkerja dengan keadaan yang sudah renta untuk
berkerja apapun yang ia bisa kerjakan. Dari matahari belum menampakkan tubuhnya
hingga matahari telah terbenam ia rela
melakukan apa saja guna memenuhi kebutuhan hidupnya, hingga sampailah terjadi
percakapan yang tak kuat ia terima dari lisan sang buah hatinya
IBU : “nak, ini
makan malamnya. Maaf ibu hanya bisa menghidangan ini yang bisa ibu siapkan untukmu”.
SANG BUAH
HATI : “makanan tempe dan tahu
aja terus bu, lama-lama kulitku menjadi bintik-bintik makan tempe dan tahu
setiap hari, mengapa keadaan kita seperti ini sih bu? Apa kita tak bisa seperti
keadaan yang dulu? “.
IBU : “nak, syukurilah nikmat yang Allah berikan kepada
kita, ibu akan bekerja lebih keras lagi untuk beli makanan yang kamu inginkan
ya”.
SANG BUAH
HATI : “Selalu seperti itu
yang ibu ucapkan, apa ibu tidak ada kata-kata selain itu? Aku ini telah dewasa
bu, teman yang seusiaku selalu makan dengan makanan yang lezat, setiap kali ku
diajak mereka ke mall, hanya aku seorang yang tidak bisa beli apa-apa dan hanya
bisa menelan ludah ketika ku melihat makanan dan barang yang aku inginkan. Apa ibu
tidak mengerti aku? Kapan ibu ingin mengerti aku? Ibu hanya selalu menyuruhku
sabar dan syukur, sampai kapan bu aku harus sabar dan syukur?”.
IBU : “ Ibu
mengerti keadaanmu nak, baik ibu janji akan penuhi kebutuhan kamu secepatnya ya
“.
SANG BUAH
HATI : “bohong , ibu selalu
berkata seperti itu. Aku Malu ibu.. Aku malu dengan keadaan kita. Aku ingin
pergi ke Jakarta, supaya hidupku lebih baik dari sekarang. Ibu jaga diri
baik-baik.”
IBU : “
Jangan pergi nak, Ibu tak ingin kehilangan kedua kalinya orang yang teramat ibu
cintai, ibu tak ingin sendiri nak.. jangan biarkan ibu sendiri nak.”
SANG BUAH
HATI : “ minggir ibu, jangan
halangi aku untuk pergi, keputusanku sudah bulat untuk pergi, jangan coba untuk
menghalangi jalanku”.
Dengan berat hatipun
ia menerima kepergian anaknya dengan memberikan seluruh tabungannya
kepada anaknya untuk
bekal perjalanan sang buah hatinya yang teramat dicintainya.
Perjalanan sang buah
hatipun di mulai dengan mendatangi stasiun bus daerahnya. setelah ia sampai dan duduk menunggu
kedatangan bus yang ingin ia tumpanginya , saat itu ia melihat suatu kejadian
yang menyadarkan kesalahan atas sikap dirinya kepada ibunya. Ia melihat seorang anak yang sedang bermain bola di depannya dan bolanya pun terjatuh
ke jalanan yang menjadi tempat pemberhentian bus di stasiunnya, melihat kejadian itu ia pun
lansung sontak berteriak agar supir bus yang sedang melaju agar berhenti,
lantas ibu dari anak tersebut
kaget dan berusaha menyelamatkan anaknya yang sedang terancam bahaya. Tanpa ragu sang ibu pun
memeluk anaknya dengan erat dan membiarkan posisinya dan merelakan dirinya untuk tertabrak bus,
hingga akhirnya sang ibu itupun tertabrak dan meninggal seketika, akan tetapi anaknya yang dipeluk selamat
akibat dekapan sang ibunya yang teramat kuat sehingga anaknyapun mengalami luka sedikit saja. Melihat
kejadian itu, lantas ia teringat ibunya dan pergi kembali kepada ibunya dengan perasaaan yang
teramat bersalah karna telah meninggalkan ibunya seorang.
Saat bertemu ibunya
akhirnya iapun meminta maaf dengan bersujud memohon maaf dan ampun
Kepada ibunya dan
berjanji untuk menjadi anak yang berbakti untuk ibunya.
Kawan lihatlah
bagaimana kisah ini menyadarkan kita bahwa seberapa besar peran seorang ibu kepada kita, lalu apakah
kamu lebih memilih pasanganmu kini yang baru kamu kenal hanya 2 minggu lewat sosmed yang kamu
miliki dibanding ibumu yang telah mengenal dan mencintaimu sejak kamu berada diperutnya, kamu
dijaga,dirawat, disapi oleh ASInya selama 2 tahun. Lalu apa yang kamu beri
untuk malaikat duniamu itu?
Celakalah kita jika kita tidak mendapatkan ridha orang tua kita.
Semoga kita termasuk
golongan anak yang sholeh/ah yang berbakti kepada orangtua kita,
Dan mendapati Jannah-Nya
Allah dan bertemu kembali dengan orang tua kita.
aamiin allahumma aamiin.. Semoga bermanfaat, mohon kritikan dan komennya ya :) mksh.
aamiin allahumma aamiin.. Semoga bermanfaat, mohon kritikan dan komennya ya :) mksh.